You are currently viewing Integrasi Pendidikan Perubahan Iklim  Dalam Kurikulum Merdeka

Integrasi Pendidikan Perubahan Iklim  Dalam Kurikulum Merdeka

Sebagai negara berkembang, Indonesia sangat rentan terhadap dampak perubahan iklim akibat kondisi sosial ekonomi masyarakat dan tingginya jumlah penduduk miskin. Selain itu, anak-anak Indonesia juga menjadi rentan karena sebagian besar sekolah terletak di daerah rawan bencana. Besarnya bahaya dampak perubahan iklim, menjadikan pemerintah Indonesia mulai mengintegrasikan Pengurangan Risiko Bencana (DRR) dan Adaptasi Perubahan Iklim (CCA) ke dalam kurikulum sekolah pada tahun 2010. Perubahan kurikulum 2013 menjadi Kurikulum Merdeka mendorong percepatan adaptasi pembelajaran untuk lebih dekat dengan tema lingkungan dan perubahan iklim.

Kebijakan Kurikulum Merdeka memiliki berbagai tujuan, salah satunya adalah membentuk Sumber Daya Manusia (SDM) yang sadar perubahan iklim. Perubahan Iklim Ditetapkan Sebagai Salah Satu Isu Prioritas Yang Diterapkan Lintas Mata Pelajaran Melalui Beberapa Cara:

  • Intrakurikuler: mengintegrasikan ke dalam capaian pembelajaran mata pelajaran yang relevan, dan/atau menyusun contoh modul ajar mata pelajaran yang dapat dikontekskan dengan isu prioritas.
  • Kokurikuler: mengintegrasikan dengan tema/topik projek penguatan profil pelajar Pancasila yang relevan.
  • Ekstrakurikuler: Mengintegrasikan isu prioritas dalam aktivitas ekstrakurikuler.
  • Budaya sekolah: Mengintegrasikan dalam budaya sekolah (kebiasaan dan kebijakan di tingkat sekolah).
  • Prioritas  pembelajaran fase A-F ( SD-SMA/SMK)
  • Mengintegrasikan pendidikan perubahan iklim di tema C “Gaya Hidup Berkelanjutan”
  • Mengintegrasikan pendidikan perubahan iklim dengan mata pelajaran yang relevan sesuai peta kompetensi

Peta kompetensi berdasarkan elemen-elemen dilakukan menggunakan beberapa framework yang telah ada yaitu:

Deskripsi Elemen

CATATAN
  • Perubahan iklim sebagai living knowledge
  • Informasi berfokus pada keunikan Indonesia dalam konteks perubahan iklim
  • Menghadapi kecemasan iklim
  • Kognitif, afektif, psikomotorik
  • Environmental citizenship: individual to collective action

Terdapat dua metode untuk melakukan pengintegrasian melalui modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (rekomendasi: dilakukan keduanya sekaligus. Metode pertama, Kampanye nasional yang high-profile untuk ‘mengaktifkan’ tema-tema modul P5, termasuk melalui kerja sama dengan organisasi non-pemerintah. Contohnya dengan melakukan Kampanye nasional termasuk melalui kolaborasi dengan NGO dan pegiat/sekolah penggerak di ruang ini. Metode kedua, Mewajibkan melalui Surat Edaran PAUD Dikdasmen untuk modul pada fase tertentu. Contoh: Diwajibkan untuk tahun akademik 2024/2025 untuk jenjang SMA (Fase E&F). Tahun selanjutnya dapat diganti dengan tema lain yang dianggap urgent atau sesuai prioritas nasional. Pertimbangan: Tema terkait isu prioritas dapat terlaksana, namun guru masih mempunyai fleksibilitas untuk memilih tema karena setiap tahunnya hanya ada 1 tema yang diwajibkan. Akan tetapi, waktu yang dibutuhkan untuk meningkatkan kepedulian siswa terhadap perubahan iklim menjadi lebih lama.

Metode untuk melakukan pengintegrasian perubahan iklim ke Capaian Pembelajaran di PAUD

Pemetaan kompetensi di Fase A-F (SD-SMA) dan integrasinya dengan perubahan iklim telah dilakukan. Namun di jenjang PAUD, hal ini masih dalam tahap diskusi. Berikut metode yang diusulkan untuk digunakan di PAUD:

Pendidikan Perubahan Iklim dilakukan melalui bermain, anak aktif terlibat, dapat melibatkan orang tua dan Masyarakat.

Panduan Penerapan untuk Guru yang akan Digabungkan dengan Isu-isu Prioritas Lain

Adaptasi material: Mega Indrawati (Koalisi Nasional PAUDHI)

Referensi:

  • INTEGRASI PENDIDIKAN PERUBAHAN IKLIM DALAM KURIKULUM MERDEKA, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Januari 2024
  • An analysis climate change of the curriculum in Indonesia, S Sofiyan et al 2019 J. Phys.: Conf. Ser. 1321 022121. https://iopscience.iop.org/article/10.1088/1742-6596/1321/2/022121/pdf

Leave a Reply

eleven + seven =